Seorang perempuan asal Bangladesh, India terpaksa melahirkan di bawah pohon karena staf Kompleks Kesehatan Phulbari Upazila menolak untuk merawatnya.
Perempuan bernama Rina Begum berumur 33 tahun merasakan kontraksi dan akan melahirkan kemarin (13/8/2018) pagi.
Sang suami Abu Taher, yang bekerja sebagai sopir bemo, membawanya ke kompleks kesehatan untuk melahirkan, dilansir dari Thestar.com.my.
Mereka berdua tiba sekitar pukul 5:30 pagi setelah menempuh 9 kilometer perjalanan,\. "Saya membawa istri saya ke lantai pertama kompleks kesehatan untuk melahirkan," kata Abu Taher.
Namun dua perawat bernama Rozina Kater dan Afroza Begum diduga telah menolak kedatangan pasasangan suami istri tersebut.
Kedua perawat itu tidak hanya mengusir Abu dan istrinya, keduanya menyuruh mereka untuk pergi ke klinik swasta. Hingga sekarang alasan kedua perawat tersebut tidak menerima Abu dan Rina masih tidak jelas. Karena pada polisi tidak dapat menemukan kedua perawat tersebut.
Putus asa, Abu dan istrinya beristirahat di bawah pohon dekat kompleks rumah sakit, namun rasa sakit yang diderita istrinya semakin meningkat.
"Seorang permepuan tua datang untuk membantu dan membaringkan tubuh Rina di bawah pohon. Rina pada akhirnya melahirkan bayi kami di atas rumput," kata Abu Taher.
Karena keluhan masyarakat akan sikap ketidakmanusiaan dari pihak kompleks kesehatan, setelah satu jam Abu dan istrinya yang baru saja melahirkan diizinkan untuk masuk ke kompleks kesehatan. Walaupun telah diprotes masyarakat, mereka hanya mengizinkan Abu dan istrinya untuk menerima pengobatan setelah mereka membayar biaya pendaftaran.
"Inikah namanya sistem layanan kesehatan?" tanya Abu Taher, menuntut keadilan atas tindakan keji yang dilakukan terhadap istri dan bayi perempuannya yang baru lahir.
Dr Nurul Islam, petugas perencanaan keluarga kompleks kesehatan mengatakan bahwa ia mendengar insiden tersebut dari orang lain.
"Mereka yang terlibat dalam insiden tidak manusiawi ini akan ditindaklanjuti."
Otoritas dari pihak kompleks kesehatan akan membantu ibu dan bayi perempuannya yang baru lahir, tambah Dr Nurul Islam.
Kasihan banget, terkadang peraturan lebih penting daripada nyawa manusia.