Saat ini sedang banyak dibicarakan design masjid yang dibangun Ridwan Kamil yang menyerupai simbol Illuminati. Banyak orang menuduh Pak RK macam-macam.
Padahal, kenyataannya tidak demikian.
Kenapa sih orang-orang kayaknya pada parno banget sama simbol-simbol kayak gini?
Pertama,
Kemunculan internet sebagai kanal orang-orang mencari keterkenalan tapi dengan memproduksi serta menyebarkan hal-hal konspiratif. Dulu teori konspirasi berkembang melalui media cetak, lalu kini bertemu dunia maya sebagai kanal baru yang lebih masif.
“Seperti fake news, hal-hal kontroversial itu kebanyakan ditangkap, dipercayai oleh orang-orang yang tidak siap bermain internet. Teori konspirasi di YouTube bikin geleng-geleng kepala. Ada yang menyebut Stonehenge (situs bersejarah di Inggris) tak asli sampai percaya situs-situs sejarah bikinan alien.”
Kedua,
Harapan atas self-fulfiling prophecy atau prediksi tentang kebenaran ramalan. Skenario teori konspirasi selalu mengacu ke teori yang disebut standar, yakni saat sesuatu yang keliru dianggap menjadi benar jika banyak dibicarakan serta diyakini banyak orang. Jumlah para penganut teori konspirasi yang ditengarai tidak terlalu banyak di negara dengan tradisi ilmiah yang kuat karena masyarakatnya lebih rasional dan kritis. Negara dengan tradisi ilmiah lemah memiliki penganut teori konspirasi yang lebih besar. Persamaannya: sama-sama jadi bahan tertawaan.
Ketiga,
Psikologi ancaman. Perkembangan teori konspirasi serupa Brexit yang digerakkan fake news soal ancaman imigrasi bagi pekerja informal asli Inggris sampai isu perihal dominasi Uni Eropa yang dianggap tidak menguntungkan institusi publik di negara Ratu Elizabeth.
Isu Illuminati pun dipandang sepadan dengan isu ancaman PKI, Aseng (Cina), Yahudi, dan sebarisannya. Sama-sama tidak memiliki bukti kuat, tapi sering dipakai untuk menakut-nakuti khalayak dengan beragam motif.
================================
Jadi gimana, apakah kalian masih tetap percaya kongspirasi begini-beginian? Pada akhirnya, yaudahlah ya.